banner

Rabu, 16 November 2011

POLISEMI

Pengertian
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu. Kondisi ini terjadi karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata.

Makna Denotatif dan  Konotatif
Dalam polisemi ada satu kata yang mempunyai makna sebenarnya. Kata yang memiliki makna asli disebut juga makna denotatif atau makna konseptual. Beberapa kalangan juga menyebut makna ini dengan makna kamus.
Adapun makna konotatif adalah makna-makna yang dikembangkan berdasarkan  kata asal yang bermakna denotatif.  Oleh karena itu, makna-makna pada sebuah kata atau satuan ujaran yang polisemi ini masih berkaitan satu dengan yang lain. Makna konotatif merupakan penjabaran  kata yang bermakna denotatif. Makna-makna yang banyak dari sebuah kata yang polisemi itu masih ada sangkut pautnya dengan makna asal.


Perbedaan antara polisemi dan homonim
Perbedaan polisemi dengan homonimi, yaitu homonimi bukanlah sebuah kata, melainkan dua buah kata atau lebih yang kebetulan bentuknya sama. Tentu saja karena homonimi ini bukan berasal dari sebuah kata, maka maknanya pun berbeda.

Contoh :
Kata  (1)  pak  ‘ panggilan kepada laki-laki dewasa’            dan            (2)   pak ‘ bungkusan’      
Kata (1) berasal dari kosa kata bahasa Indonesia, sedangkan kata (2) adalah serapan dari bahasa asing. Kata (1) dan kata (2) adalah dua kata yang berbeda tetapi kebetulan memilik bentuk / pelafalan yang sama.

Sebaliknya, bentuk-bentuk polisemi adalah sebuah kata yang memiliki makna lebih dari satu. Ada satu lagi perbedaan antara homonim dan polisemi, yaitu makna-makna pada bentuk-bentuk homonim tidak ada kaitan atau hubungannya sama sekali antara yang satu dengan yang lain. Makna pada kata berpolisemi masih ada hubungannya karena memang dikembangkan dari komponen-komponen makna kata-kata tersebut.
Masalah dari polisemi ini adalah berkenaan dengan cara kita bisa membedakannya dengan bentuk-bentuk yang disebut dengan homonim.
Contoh  :

denotatif
konotatif
mata
mata-mata
mata jarum
mata hati
matahari
mata angin
kelopak mata
biru
darah biru
cetak biru
haru biru
makan
makan hati
makan angin
makan tanah

  Contoh penggunaan kata bermakna konotatif dalam kalimat :

‘kepala’
-        Kepala sekolah baru kami sudah bertugas.
-        Jangan sampai pujian membuat kita besar kepala.
-        Warna kepala jarum itu mulai terkelupas.
-        Logo pada kepala surat itu sangat unik.
-        Ayah adalah seorang kepala keluarga.
-        Tiap kepala diminta menyumbang satu sak semen.
-        Adik malu karena diolok Si Kepala Kosong setelah mendapat nilai rendah.

‘ekor’
-        Ibu selalu mengikat rambut adik model ekor kuda
-        Jangan hanya bisa jadi pengekor !
-        Harga ayam di sini Rp 25.000/per ekor
-        Dia melirik dengan ekor matanya
-        Bangkai ekor pesawat yang jatuh itu terpisah jauh dari bagian yang lain.

‘bunga’
-        Mindi adalah bunga desa di Kelurahan Sukamaju.
-        Dia gugur sebagai bunga bangsa.
-        Bank konvensional biasa memberi bunga bank
-        Mimpi adalah bunga tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified