banner

Rabu, 20 Maret 2013

Tips Menghadapi Ujian


Ujian … Oh Ujian ! 
Siswa-siswa yang masih berada di kelas satu atau dua Sekolah Dasar mungkin tak terlalu peduli dengan ujian. Mereka bisa jadi malah bertanya, “Ma…. ujian itu untuk apa?” Lain lagi yang sudah berada di kelas 6,  “ Ha… ulangan lagi? Waduh kemarin—kemarin nilaiku selalu jelek, bagaimana  ini? Tapi sepakat kan bahwa  semua siswa menginginkan nilai bagus. 

Ya Ulangan Tengah Semester baru saja berlalu,  UAS siap menyongsong. Apalagi yang  duduk di kelas 6, marathon dari UTS langsung harus mengikuti  UAS lalu diakhiri dengan Ujian Nasional.  Bagaimana sih cara meraih nilai bagus saat ujian?  Belajar dan belajar, itulah caranya. Sama seperti kita tidak akan mempunyai tabungan banyak jika tidak rajin menabung. Tidak akan sampai ke tujuan kalau tidak mau berjalan. Ternyata  ujian bukan sekedar berhubungan dengan banyaknya pengetahuan dan ketrampilan kita. Ada beberapa syarat yang menentukan tampilnya nilai indah di rapor kita.
Ada beberapa pengalaman yang dirasakan oleh Bu Padmi selama menjadi pengajar.  Nih ada beberapa syarat untuk mendapatkan nilai bagus : 

       * Berlaku baik kepada orang lain. Bersikaplah baik dan sepantasnya kepada orang lain, baik itu adik, orang tua, tetangga, guru, teman, bahkan tukang bakso yang biasa lewat di depan rumah. Kalau kita terbiasa berlaku baik, tanpa diminta, maka mereka akan mendoakan kita dan mengharapkan supaya mendapatkan hal—hal yang baik, ya termasuk nilai bagus.

*   Bersedekah. Ustad Yusuf Mansyur selalu berkata bahwa sedekah bisa mendatangkan hal-hal yang besar, bahkan luar biasa. Sedekah bisa dapat menyembuhkan penyakit, menghindarkan diri dari bahaya dan  bencana, bahkan mempermudah kita mendapatkan nilai idaman. Banyak cara untuk bersedekah seperti memberi bantuan materi kepada fakir miskin, banyak tersenyum, membagi bekal dengan teman, menolong guru membawakan buku, membantu teman yang terjatuh. Banyak sekali kan caranya.

        *  Puasa dan shalat sunah. Kenapa? Saat seseorang berpuasa dan shalat sunah berarti dia dalam keadaan tidak nyaman. Saat teman yang lain makan di kantin, dia tidak. Saat yang lain bermain  atau tidur, dia justru memaksakan diri bersujud merendahkan diri kepada Allah.  Doa orang yang terbiasa berpuasa dan shalat sunah lebih mudah dikabulkan oleh Allah.
4.        
      *  Optimis dan percaya diri. Pernah dengar tidak, ada teman yang berkata, “ Pasti nilai saya jelek lagi ulangan nanti.” atau “Gambar saya jelek kan Ustad…” Anak yang tidak percaya diri tidak akan melakukan apa-apa karena sudah mempersiapkan diri untuk nilai buruknya, seperti  malas belajar, menggambar asal-asalan, ketika krayon merahnya hilang diam saja, tidak berusaha meminjam karena ia memang tidak ingin gambarnya bagus.  Sekarang bandingkan dengan anak yang percaya diri. Setiap hari mengerjakan latihan-latihan soal, pada jam istirahat mencari guru untuk menanyakan soal—soal yang sulit, menjaga kesehatannya, duduk paling depan, tidak mudah menyerah jika mendapat kesulitan, rendah hati, serta bersemangat shalat malam dan berpuasa.  Dalam hatinya meyakini bahwa ia anak pintar, layak dapat nilai bagus, bisa dapat nilai bagus sehingga dia pun melakukan perbuatan yang biasa dilakukan orang-orang pintar dan hebat.

Nah ciri­ciri anak yang mempunyai sifat dan kebiasaan di atas lah yang bisa mendapatkan nilai bagus. Ada anak-anak yang sebelumnya selalu mendapatkan nilai rendah, tapi setelah merubah diri  mampu melejitkan nilainya  meski waktu ujian ringgal satu dua bulan saja. Cayo !
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified