Ujian … Oh Ujian !
Siswa-siswa yang masih berada di
kelas satu atau dua Sekolah Dasar mungkin tak terlalu peduli dengan ujian. Mereka bisa jadi
malah bertanya, “Ma…. ujian itu untuk apa?” Lain lagi yang sudah berada di
kelas 6, “ Ha… ulangan lagi? Waduh
kemarin—kemarin nilaiku selalu jelek, bagaimana
ini? Tapi sepakat kan bahwa semua
siswa menginginkan nilai bagus.
Ya Ulangan Tengah Semester baru
saja berlalu, UAS siap menyongsong.
Apalagi yang duduk di kelas 6, marathon
dari UTS langsung harus mengikuti UAS
lalu diakhiri dengan Ujian Nasional. Bagaimana
sih cara meraih nilai bagus saat ujian? Belajar dan belajar, itulah caranya. Sama
seperti kita tidak akan mempunyai tabungan banyak jika tidak rajin menabung.
Tidak akan sampai ke tujuan kalau tidak mau berjalan. Ternyata ujian bukan sekedar berhubungan dengan banyaknya
pengetahuan dan ketrampilan kita. Ada beberapa syarat yang menentukan tampilnya
nilai indah di rapor kita.
Ada beberapa pengalaman yang
dirasakan oleh Bu Padmi selama menjadi pengajar. Nih ada beberapa syarat untuk mendapatkan
nilai bagus :
* Berlaku baik kepada orang lain. Bersikaplah baik
dan sepantasnya kepada orang lain, baik itu adik, orang tua, tetangga, guru,
teman, bahkan tukang bakso yang biasa lewat di depan rumah. Kalau kita terbiasa
berlaku baik, tanpa diminta, maka mereka akan mendoakan kita dan mengharapkan supaya
mendapatkan hal—hal yang baik, ya termasuk nilai bagus.
* Bersedekah. Ustad
Yusuf Mansyur selalu berkata bahwa sedekah bisa mendatangkan hal-hal yang
besar, bahkan luar biasa. Sedekah bisa dapat menyembuhkan penyakit, menghindarkan
diri dari bahaya dan bencana, bahkan
mempermudah kita mendapatkan nilai idaman. Banyak cara untuk bersedekah seperti
memberi bantuan materi kepada fakir miskin, banyak tersenyum, membagi bekal
dengan teman, menolong guru membawakan buku, membantu teman yang terjatuh.
Banyak sekali kan caranya.
* Puasa dan shalat
sunah. Kenapa? Saat seseorang berpuasa dan shalat sunah berarti dia dalam
keadaan tidak nyaman. Saat teman yang lain makan di kantin, dia tidak. Saat
yang lain bermain atau tidur, dia justru
memaksakan diri bersujud merendahkan diri kepada Allah. Doa orang yang terbiasa berpuasa dan shalat
sunah lebih mudah dikabulkan oleh Allah.
4.
* Optimis dan percaya
diri. Pernah dengar tidak, ada teman yang berkata, “ Pasti nilai saya jelek lagi
ulangan nanti.” atau “Gambar saya jelek kan Ustad…” Anak yang tidak percaya
diri tidak akan melakukan apa-apa karena sudah mempersiapkan diri untuk nilai
buruknya, seperti malas belajar,
menggambar asal-asalan, ketika krayon merahnya hilang diam saja, tidak berusaha
meminjam karena ia memang tidak ingin gambarnya bagus. Sekarang bandingkan dengan anak yang percaya
diri. Setiap hari mengerjakan latihan-latihan soal, pada jam istirahat mencari
guru untuk menanyakan soal—soal yang sulit, menjaga kesehatannya, duduk paling
depan, tidak mudah menyerah jika mendapat kesulitan, rendah hati, serta
bersemangat shalat malam dan berpuasa.
Dalam hatinya meyakini bahwa ia anak pintar, layak dapat nilai bagus,
bisa dapat nilai bagus sehingga dia pun melakukan perbuatan yang biasa
dilakukan orang-orang pintar dan hebat.
Nah ciriciri anak yang mempunyai sifat dan kebiasaan di atas lah
yang bisa mendapatkan nilai bagus. Ada anak-anak yang sebelumnya selalu
mendapatkan nilai rendah, tapi setelah merubah diri mampu melejitkan nilainya meski waktu ujian ringgal satu dua bulan
saja. Cayo !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar