banner

Selasa, 25 Oktober 2011

CERITAKU


Karya  : Edelweyss
siswa kelas 4 SD

Pagi itu Ihsan, Edel, dan Ayu pergi ke sekolah bersama-sama dan cerah hati mereka saling menunggu .
Assalamu’alaikum….. Ayu masuk terlebih dahulu ke kelas. Ihsan menyusul, tidak lupa Edel pun menyusul. Tak lama kemudian …..
Assalamu’alaikum! Assalamua;alaikum …… Pak Guru dan Bu Guru pun datang.
“Pagi, anak-anak ….! Kata Bu Guru Nadia.  Anak-anak pun menjawab, “Pagi, Bu…!
Tak lama kemudian bel pun berbunyi, ting… tong …ting … tong! “Anak-anak siapkan peralatan tulis kalian, kata Pak Guru Mario, “Ingat, ya! Hari ini kita kan ujian.
“tok… tok…tok, assalamu’alaikum”, kata Gina dengan suara kasar, “lho kok, kalian kok Cuma menyiapkan itu saja, mana buku kalian. Memangnya kalian gak bawa buku apa? Kasihan deh lo, makanya siapkan buku mata pelajarannya sendiri doooong! Jangan menyuruh orang tuanya terus,” kata Arya dan Iqbal sambilo mengejeknya
“ Eh, jangan begitu dong! Memangnya kalian menyiapkan buku pelajaran sendiri apa?” kata Iril.
“Sudah, suda, sudah … kalian ini mau belajar atau mau berantem sih?” kata Ayu
“kita mau berantem.” Kata Arya, Gina, dan Iqbal.


“Ya sudah bu kita lanjutkan saja sebelum waktunya habis.” Kata Edel.
“Ini soalnya. Jangan lupa berdoa ya … sebelum dikerjakan.”
“Iya Bu!” kata Fadel, Ihsan, Ayu, Edel, dan Iril.
“Waktunya hanya 60 menit ya anak-anak …..!”
Satu jam kemudian
Tit.. tit .. titi …titi!
“Anak-anak, waktunya habis. Ayo kumpulkan soalnya di depan.” Kata Pak Guru Mario.
Ting…tong…ting…tong…. Bel pulang pun berbunyi.
Anak= anak pun segera pulang. Tak lama kemudian, amereka sampai di taman.
Ihsan bertanya, “Enaknya kita ngapain ya?”
“Aha! Aku tahu.” Kata Fadel, “Bagaimana kalau kita makan.”
“Ya ampun Fadel! Kamu kok pikirannya makan terus sih!!!” kata Iril.
“Kan aku lapar,” kata Fadel kembali.
“Pantas saja perutnya gendut, la wong sejam makan, sejam makan, sejam lagi makan …. Hahhahaha!”kata Arya.
“Iya tuh. Kalau makan gak Pakai waktu,” kata Gina.
“Betul … betul … betul,” kata Iqbal sambil mengejek.
“Sudah.. sidah … sudah! Kenapa sih kalian bertiga kerjaannya mengejek terus. Itu kan tidak boleh “ kata Iril
“Sabar ya Fadel.” Kata Ihsan.”
“kalau aku mau menengok binatang peliharaanku.” Kata Iril.
“ Aku mau shopping.” Kata Gina.
“Aku juga ah … aku juga.” Kata Iqbal dan Arya.
“Ya sudah. Kalau begitu aku mau membaca.” Kata Edel.
“Aku mau menggambar.” Kata Ihsan.”Aku mau menggambar pesawat, helikopter,  mobil, rumah, bunga dan tidak lupa juga …. Pasti dong aku gambar kalian semua.”
“Sisanya tinggal aku dong. Ya sudah deh, aku mau melukis saja.” Kata Ayu.
“ Emmmmm … sepertinya semuanya punya keinginan masing-masing. O ya aku puny aide. Bagaimana kalau kita mengerjakan di rumah masing-masing. Setuju kan!”
“O ya . kita semua setuju.”
“ Ya sudah teman-teman! Aku mau pulang dulu ya … kasihan tuh Leli, Meki, dan Tedi. Da … da … kawan!!
“Iril, aku,  Ayu, dan Edel, boleh ikut gak?”
“Boleh … boleh!” jawab Iril.
“Aku ditinggal ya?” kata Fadel.
“Nggak, ayo ikut.”
“Tapi perutku masih lapar. Coba bayangkan, di rumah ada kue selezat-lezatnya tapi kita tinggalkan.”
“Fadel …..!” teman-temannya menyoraki.
“Wooo! Ya sudah. Yo, kita jalan saja, Aku ikut.” Kata Fadel.
“Hei lihat kawan-kawan! Ada toko kue. Kita ke sana yuk!” kata Fadel.
“Kamu mau ikut tidak sih? Kita jalan lagi.” kata Iril.
“tuh,tuh,tuh! Ada toko kue lagi, kata Fadel.
“Fadeeeeeel …..!”
“Nah! Kalau yang ini beneran kok bukan toko kue, tapi toko hewan peliharaan.” Kata Fadel
“Jangan bohong. Masak sih.” Kata Edel.
“Shuttttt…. Diam!. Masak itu di dapur dan orang bohong itu di neraka. Bener deh! Coba kalian lihat ke sana,” kata Fadel.
“Wah, iya. Aku mau ke sana ah sebentar. Sekalian mau beli hewan lagi. Ya sudah yo kitamasuk sekarang. Iril coba lihat! Di sana ada hewan apa?” kata Edel.
“Memangnya kenapa? Bukannya kelinci hewan kesukaanmu? Dia sudah menolongmu saat kamu jatuh.”
“O,ya betul sekali. Dia sudah mengobati luka di kakiku. Aku mau beli dia.” Kata Iril.
“Dengan senang hati! Ayo kita beli.”
Iril dengan senang hati membeli kelinci dengan uang tabungannya. Dia juga tidak lupa membeli semua peralatannya dan dia segera membayarnya. Setelah selesai, dia ingin pulang.
“Teman-teman, hari sudah senja.”kata Iril sambil membawa kelinci  barunya. “Kawan-kawan bagaimana kalau kita tidur di tempatku karena hari semakin senja dan sepertinya hujan akan turun. Ayo kita segera pulang! Mamaku pasti sudah menyiapkan makanan di rumah.”
“Lihat… bukannya itu mobil Si Arya?” kata Edel.
“Ya sudah teman-teman ayo kita panggil Arya .” kata Fadel.
“Arya … Arya … ini Kami!” semuanya berteriak sambil mengejar mobilnya.
Tiba-tiba ciiiiit…. Mobil Arya tiba-tiba berhenti.
“Ayo kawan! Ayo kita naik!” kata Arya.
Ternyata di dalam ada Gina. Dia menyuruh teman-temannya keluar karena temapt duduknya tidak cukup. Arya pun meminta Gina dan Iqbal yang keluar karena mereka berdua seenak-enaknya saja di sana. Tak lama kemudian, sampailah meeka di rumah Iril. Arya pun meminta maaf kepada teman-temannya. Mereka minum the di sana, buatan mama Iril.
Tok… tok… tok! Tanpa disadari Gina dan Iqbal pun dating untuk meminta maaf kepada teman-teman semua.

Saran :
Teman-teman kita harus saling menolong. Contohnya Arya menolong-teman-temannya sewaktu kehujanan.

Kita biasakan saling meminta maaf. Contohnya Arya, Gina dan Iqbal minta maaf kepada teman-temannya. Teman-temannya pun mau memaafkan Arya,Iqbal, dan Gina.

Teman-teman, kita tidak boleh jahat kepada orang lain. Kita harus minta maaf jika kita melakukan kesalahan.

Ingat ya teman-teman!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified