Dalam Bahasa
Indonesia, kita mengenal kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal
adalah kalimat yang memiliki satu klausa (satu subjek dan satu predikat). Kalimat
majemuk adalah kalimat luas yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih kalimat
tunggal.
Kalimat
Majemuk Setara
Kalimat majemuk
setara adalah gabungan beberapa kalimat tunggal menjadi sebuah kalimat yang
lebih besar, dan tiap-tiap kalimat tunggal yang digabungkan itu tidak
kehilangan unsur-unsurnya (Prof.Dr.I.B.Putrayasa, M.Pd)
K1 = Fajar
menyingsing. (S – P)
K2 = Ibu
menyiapkan sarapan. (S – P –
0)
K3 = Aku
mandi.(S – P)
KMS = Fajar menyingsing, ibu
menyiapkan sarapan, dan aku mandi.
S P S P
0
S P
Setelah menjadi
kalimat majemuk , kalimat-kalimat tersebut masih mampu mempunyai subjek dan
predikat, sehingga kedudukan masing-masing kalimat sederajat (setara). Kalimat-kalimat
yang ada dalam kalimat yang lebih besar tidak berubah.
Contoh 2 :
K1 = Badannya gemuk.
S P
K2 = Gerakannya lincah.
S P
KMS = Badannya gemuk, tetapi
gerakannya lincah.
S
P S P
Koordinator yang
dipakai dalam kalimat majemuk setara antara lain :
dan, lalu, malahan, tetapi,
sebaliknya, atau, melainkan, namun, sedangkan, padahal, serta, kemudian, karena itu, oleh sebab itu,
walaupun demukian, walaupun begitu, namun demikian, sementara itu, kalau begitu,
kalau demikian, dengan demikian, untuk itu, dalam hal ini, baik … maupun, bukan
saja … pun tidak, dan lain sebagainya.
Kalimat
Majemuk Rapatan
Kalau ada
beberapa kalimat tunggal yang memiliki kesamaan unsur, maka kalimat tunggal itu
dapat digabungkan menjadi kalimat majemuk dengan menuliskan atau menyebutkan satu
kali unsur-unsur yang sama itu. Kalimat majemuk yang terjadi karena
proses penggabungan seperti itu disebut kalimat
majemuk rapatan (KMS).
Contoh :
KMR sama S
(subjek)
K1 = Dika memanjat pohon.
K2 = Dika memetik mangga.
KMR = Dika memanjat pohon lalu memetik mangga.
KMR sama P
(predikat)
K1 = Dinda menyanyi.
K2 = Ardi menyanyi.
K3 = Galuh menyanyi.
KMR = Dinda,
Ardi, dan Galuh menyanyi.
KMR sama O
(objek)
K1 = Ayah
menyapu daun-daun kering yang jatuh.
K2 = Ibu
mengumpulkan daun-daun kering yang jatuh.
K3 = Aku
membakar daun-daun kering yang jatuh.
KMR = Ayah
menyapu, ibu mengumpulkan, dan aku membakar daun-daun
kering yang jatuh.
KMR sama K
(keterangan)
K1 = Samsul
minum di kamarku.
K2 = Diki
menggambar komik di kamarku.
K3 = Fikri belajar
matematika di kamarku.
KMR = Samsul
minum, Diki menggambar komik, dan Fikri belajar matematika di kamarku.
Kalimat
Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk
bertingkat adalah kalimat luas yang hubungan
pola-polanya tidak sederajat. Kalimat majemuk ini memiliki induk kalimat dan anak
kalimat.
Induk kalimat
bersifat bebas, sehingga tanpa anak
kalimat ia dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat. Anak kalimat bersifat terikat , tidak dapat berdiri
sendiri dan harus bergabung dengan induk kalimat. Di dalam kalimat majemuk
bertingkat, kalimat tunggal berubah menjadi anak kalimat dan hanya menduduki
satu unsur kalimat saja.
Contoh 1 :
Kita akan berangkat lusa.
S P K
Kalimat
tunggal di atas terdiri dari tiga unsur. Tiap-tiap unsur yang ada dapat diganti
menjadi sebuah kalimat. Misalnya, unsur kita dapat diganti
dengan kalimat berikut.
Keluarga yang kompak ini.
Kalimat majemuk
bertingkat yang terbentuk adalah sebagai berikut.
Keluarga
yang kompak ini akan berangkat lusa.
S P
K
Induk kalimat
: akan berangkat lusa.
Anak kalimat
: Keluarga yang kompak ini.
Contoh 2 :
Kita akan berangkat lusa.
S P K
Kalimat
tunggaldi atas terdiri dari tiga unsur. Tiap-tiap unsur yang ada dapat diganti
menjadi sebuah kalimat. Misalnya, unsur lusa dapat diganti dengan kalimat berikut.
Saat BI Inah sudah kembali.
Kalimat majemuk
bertingkat yang terbentuk adalah sebagai berikut.
Kita
akan berangkat saat Bi Inah
sudah kembali.
S
P K
Induk kalimat
: Kita akan berangkat.
Anak kalimat
: Saat Bi Inah sudah kembali.
Kecuali
dengan kalimat yang sudah disebutkan di atas, unsur lusa dapat diganti dengan unsur kalimat
yang lain, misalnya :
1 # Ketika
adik berulang tahun.
2 # Ketika
perumahan kita mengadakan kerja bakti.
3 # Saat
Ulangan Tengah Semester selesai.
Cara
Membuat Kalimat Majemuk Bertingkat
Cara 1
Menggabungkan Dua atau Lebih Kalimat
Tunggal
K1 = Aku tidak
ikut berlibur.
K2 = Uangku tersisa
sedikit.
KMB = Aku
tidak ikut berlibur, sebab uangku tersisa
sedikit.
Induk kalimat : Aku tidak ikut berlibur
S P
Anak
kalimat : sebab uangku tersisa sedikit
(keterangan sebab)
S P K.jumlah
KMB =
Aku tidak ikut
berlibur, sebab uangku tersisa sedikit.
S P K. sebab
Cara 2
Perluasan Salah Satu Unsur Kalimat Tunggal
Contoh 1
K T : Mata-mata
itu akhirnya menceritakan rahasianya.
K.M.B : Mata-mata itu akhirnya menceritakan bahwa pemimpin negara telah
meninggal.
Induk
kalimat : Mata-mata itu akhirnya menceritakan
Anak kalimat : bahwa pemimpin negara telah meninggal
Contoh 2
Kalimat
Tunggal : Amir
memegang sebuah bola.
K.M.Bertingkat : Anak berkaus kuning itu memegang sebuah bola.
Induk
kalimat : memegang sebuah bola
Anak kalimat : Anak berkaus kuning itu
Koordinator yang
dipakai dalam kalimat majemuk bertingkat antara lain :
Sebab, kalau, meskipun, ketika,
waktu, pada saat, sesudah, sebelim, tempat, karena, sampai, hingga, jika, asal,
sejak, sungguhpun, kecuali, hanya, bagai, seperti, bahwa, kepada, untuk, bagi, oleh,
dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar