banner

Rabu, 02 November 2011

MENJADI PAHLAWAN
Karya Ika Lavivia 

Jika aku seorang pejuang kemerdekaan, pasti aku akan menembak semua pasukan Belanda. Demi Indonesiaku. Aku akan menyelamatkan semua orang yang disiksa. Demi Indonesiaku, majulah! Ayo kita lawan pasukan Belanda! I  love  you Indonesia.
Aku juga tidak lupa untuk beribadah kepada Tuhanku yang Maha Esa. Tidak lupa aku makan. Aku dan teman-temanku hanya memakan ubi goreng dan singkong. Itu pun sudah hidup dengan sehat. Kalau ingin mencari ikan di sungai akan ditangkap Belanda. Tubuhku tinggi dan kurus, tapi aku masih kuat dan sehat.
Beberapa hari kemudian Belanda menggedor-gedor pintu rumahku. Aku sedang tidur. Aku bangun dan membuka pintu. Aku ditarik dan dimasukkan ke penjara.
Di sana aku ditanyai : Apakah kamu pahlawan? ucap sang Ratu Belanda. Aku pun menjawab ; “Ya, aku pahlawan” Aku pun akan dibantai. Lalu aku mengamuk dan marah. Aku mengatakan : Saya tidak mau dibunuh! Lalu Ratu pun menjawab, Apa! Kamu akan saya bunuh!. Tiba-tiba semua pahlawan datang. Terjadilah perang. Kita berperang demi Indonesia. Kami tembak-tembakan. Belanda menyiapkan meriam yang sangat berat. Beratnya 105 ton. Para pahlawan membuat rencana yang sangat-sangat rahasia.
Pasukan Belanda tinggal 100 lalu tinggal 10, akhirnya sisa 1 orang. Tentara itu lari ketakutan. Si Pahlawan pun tertawa. Kata Si Pahlawan,“ Ayo kita pesta, tapi kecil-kecilan.” “AYO”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified