banner

Rabu, 26 Oktober 2011

Ayahku Kunci Kesabaranku

Karya : Amirah Zahra


Saat Ayah datang kepadaku dan berkata, “ Kakak kayo les!  Nanti telat lho.” 

Saat itu aku cuek kepadanya lalu Ayah berkata lagi,” Kakak beruntung lho masih bisa bersekolah di tempat yang bagus, lesnya bagus, makanannya enak-enak. Nggak seperti Ayah dulu waktu masih kecil,. Makannya kerupuk dan dibagi-bagi ke semua saudara. Makan nasi sedikit juga dibagi-bagi. Ayah dulu sekolah SD memakai sandal, tidak ada tas Cuma tak kresek.”

Aku pun bilang,” oh, jadi dulu Ayah tidak mampu?”




“Ya … begitulah!”

Keesokan harinya. Ayah menegurku, Kok hari ini kamu beda sekali  ya Kak? Kayak ada sesuatu yang aneh.”

“Iya Yah. Saya baru sadar kalau misalnya kita tidak boleh meremehkan  orang, barang, benda, tumbuhan. Kita juga harus menghormati apa pun yang kita punya dan yang dimiliki oleh orang lain. Begitu Yah!” kataku dengan penuh peasaan.

“Ya, bagus, kalau kamu sudah mengrti itu. Jadi sebagai hadiahnya … Ayo kita ke Kuala Lumpur! Besok jam 6 pagi. OK?” kata Ayahku.

Aku pun bilang, “Asyik!”

1 komentar:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified