Karya A. Zinedine Zidane
Ini adalah cerita yang membuat hati kesal menjadi senang. Orang
yang pertama saya perkenalkan adalah Bujal. Anak ini suka sekali membuat masalah.
Bujal memiliki penampilan yang culum dan mmmm …. Lupakan!
Bujal memiliki teman yang bernama Udin. Anak ini suka
menjahili orang. Udin memiliki penampilan metl tetapi dia sedikit konyol.
Nah, sekarang mulailah cerita happy. Pada suatu hari ada
murid sekolah yang sedang makan pentol. Kemudian Bujal pun datang sambil
membawa telur. Bujal membajak murid yang sedang makan pentol radi, tetapi Bujal
membajaknya dengan sopan.
Bujal berkata, “Oh, Dik
boleh minta uanganya nggak?”
Murid tadi menjawab,”Boleh, nih uangnya.”
Tiba-tiba ada guru datang. Bujal pun langsung lari dan tidak
ingat dengan telur yang dibawanya. Kemudian Bujal kembali, ternyata telurnya
sudah tidak ada. Bujal pulang sambil menangiis-nangis. Diankapok telah berbuat
jahat. Di perjalanan ia bertemu Udin.
“Kamu mengapa menangis, Jal?”
Bujal berkata,”Telurku hilang.”
Udin berkata lagi, “Aku beri tahu Mak kamu, ya!”
“Jangan, Din, nanti aku dikurung di WC selama Mak ke pasar,
jawab BUjal ketakutan.”
Tiba-tiba Udin pun menghilang alias minggat untuk pergi ke
rumah Bujal. Bujal pun cepat0cepat kembali ke rumahnya. SURPRISE! Bujal pun
dilempari telur dan tepung. Rupanya hari itu adalah hari ulang tahun Bujal. Udin
melemparinya dengan telur busuk yang dicampur dengan tepung dan pete. Bujal pun
menangis histeris. Dia senang tapi, entah bagaimana nasib telur pesanan ibunya nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar